wanita muda selesai melahirkan dan tidak sabar bertanya pada suster apa anak yang dilahirkannya laki-laki. ternyata anaknya seorang perempuan. wanita itu sangat kecewa.
Sementara itu Presdir Goo Il Jong mendapat laporan dari asistennya kalau anak yang dilahirkan isterinya perempuan, ia kecewa. Asistennya bertanya apa tuan mau ke rumah sakit. Namun tuan Il Jong malah ingin pergi rapat dan nitip pesan untuk ibunya pada asistennya kalau ia akan pulang terlambat.
Ibu mertua dan asisten Han Seung Jae datang menjenguk menantunya. Ibu mertua melihat cucunya dan berkomentar tajam ke menantunya kalau ia berharap cucu laki-laki tapi si menantu hanya bisa melahirkan bayi perempuan.
In Sook tanya ke mertuanya tentang suaminya. Lalu dijawab kalau anaknya adalah orang yang sibuk sehingga ia tidak ke rumah sakit karena ada meeting dan pulangnya bakal telat. (kasihan banget yah ni cewek gak diperhatiin ma suaminya)
Setelah ibu mertuanya pergi, In Sook terlihat kesal, ia menyuruh Mi Sun membawa anaknya pulang ke rumah. Mi Sun bertanya apa mereka tidak bisa tinggal sebentar lagi karena Ja Kyung ingin melihat adiknya. In Sook malah marah dan membentak Mi Sun menyuruhnya cepat pergi jangan banyak tanya. Mi Sun lalu membawa Ja Kyung pulang ke rumah.
selepas pengasuh dan anaknya pergi, In Sook menatap bayi yang baru ia lahirkan lalu menangis. ia teringat percakapannya dengan seorang peramal beberapa waktu lalu.
In Sook meminta pria itu untuk melihat apakah ia di masa depan bisa melahirkan bayi laki-laki. awalnya pria itu menolak dan bilang ia hanya pengrajin pot biasa yang tidak bisa melihat masa depan. tetapi akhirnya pria itu bilang kalau In Sook selamanya tidak akan mendapatkan anak laki-laki. lalu In Sook gelisah apakah tidak ada cara lain? karena suaminya sangat mengharapkan anak laki-laki. si pengrajin itu malah jawab kalau suaminya akan mendapatkan anak laki-laki dari perempuan lain. dan In Sook akan melahirkan bayi laki-laki dari pria lain. Il Jong pulang ke rumah sangat malam.saat masuk ke rumah berpapasan dengan Mi sun. Mi Sun mengucapkan salam, selamat datang di rumah. asisten Han bilang ke Mi Sun kalau Il Jong terlalu banyak minum malam ini.
Tuan Goo duduk di ruang kerjanya. lalu perawat Mi Sun masuk dan menyiapkan peralatannya dan memeriksa tensi Presdir Il Jong. Presdir Il Jong terlihat memperhatikan Mi Sun. lalu Presdir Il Jong nanya apa istrinya sudah pulang? Mi Sun menjawab belum karena Nyonya masih harus istirahat beberapa waktu.
Il Jong juga nanya berapa umur Mi Sun tahun ini. Mi sun menjawab 24 tahun.Mi Sun menasehati Presdir Il Jong agar jangan kebanyakan minum.
Saat Mi sun membereskan peralatannya,Presdir Il Jong membelai rambutnya. jelas aja Mi Sun jadi panik.
karena ada petir, Ja kyung terbangun dan memanggil unnie. sementara itu Mi Sun terpojok ke sisi meja dan bertanya "Presiden apa yang anda lakukan, anda terlalu banyak minum.
Anda seharusnya tidak seperti ini karena hal ini sangat berbahaya."Presdir Il Jong"itu karena kau sangat cantik" Mi Sun terbuai dan membiarkan dirinya dicium. saat itu anak Il Jong, Ja Kyung menuruni tangga mencari Mi Sun
Ja Kyung melihat pintu ruang ayahnya terbuka, iapun mendekat dan terkejut melihat ayahnya sedang memeluk Mi Sun.
lalu tiba-tiba pintunya ditutup. ternyata neneknya menyuruhnya diam dan mengajak Ja kyung tidur bersama neneknya. ja kyung diajak neneknya pergi ke kamar. In Sook baru saja pulang. ia menatap rumahnya dengan senang lalu menuju ke dalam.
di dalam anaknya Ja Kyung menyambutnya. In Sook tanya apa Ja Kyung bersenang-senang dengan Mi sun. melihat ekspresi anaknya yang aneh, Ny Goo mencari Mi sun. terkejut lagi dilihatnya Mi Sun sedang mual-mual. In Sook marah apalagi saat melihat Mi Sun memegang perutnya, ia teringat perkataan pengrajin itu yang bilang kalau suaminya akan mendapat anak laki-laki dari wanita lain.
In Sook lalu menyeret Mi Sun. In Sook bertanya pada Mi Sun siapa ayah bayi itu?Mi Sun jawab kalau ayahnya adalah Presiden. In Sook menampar Mi Sun. Mi Sun bersujud dan meinta maaf karena ia sudah melakukan perbuatan yang tidak bisa dimaafkan. In Sook marah dan menghina Mi Sun perempuan murahan yang tidur dengan suaminya ingin merubah hidupnya. Mi sun berusaha membantah semua perkataan In Sook karena ia tidak merencanakan semua ini. In Sook tetap tidak mau menerima dan terus menghina Mi Sun karena berusaha mendapatkan suaminya dengan menggodanya.
Mi Sun tetap minta maaf dan memohon In Sook memaafkannya.Tiba-tiba Nenek datang dan marah karena mendengar keributan sekali.
Nenek berkata pada In Sook bagaimana bisa orang seperti In Sook cemburu pada Mi Sun. Nenek meminta In Sook jangan terlalu memperbesar masalah ini. Nenek berkata dengan sinis kalau In Sook sudah menikah selama 7 tahun tapi hanya bisa memberinya cucu perempuan, bagaimana In Sook bisa cemburu pada Mi sun.
In Sook berbalik dan curiga apa Ibu tahu tentang Mi sun dan suaminya? Nenek malah ngejawab setelah melahirkan anak perempuan kenapa kamu malah tinggal lama di Rumah sakit. Nenek minta menantunya melupakan ini. In Sook tidak bisa dan terus berteriak pada ibu mertuanya. Ibu mertuanya balik berteriak dan meminta menantunya menghentikan dan segera lupakan hal ini. lalu nenek menyuruh pelayannya memasakkan makanan dan obat untuk Mi sun. Nenek memandang Mi Sun yang masih bersujud dengan sedih dan menatap tajam ke menantunya. lalu pergi meninggalkan mereka.
In Seok masih terlihat kesal lalu ia menatap Mi Sun dan bilang untuk gugurkan bayi itu. Mi sun berusaha memohon tapi In Sook tetap berkeras karena ia tidak berencana membagi suaminya dengan siapapun. In Sook terus menyuruh Mi Sun segera pergi menggugurkan bayi itu sebelum ia membunuh Mi Sun.
Mi Sun ke rumah sakit diantar asisten Han. sementara itu Ja Kyung lapor ke nenek kalau ia kehilangan Mi Sun. Nenek curiga dan berusaha mencari Mi Sun.
Mi Sun masuk ke dalam Rumah sakit dengan bimbang. ia ragu akan keputusannya. lalu ada suster yang melihatnya ketakutan dan bertanya apa ada yang bisa ia bantu. Mi Sun bertanya ia harus pergi dari sini apa bisa ditunjukkan jalan belakang. Mi Sun memohon pada suster untuk menolongnya pergi. karena kasihan lalu suster menujukkan jalan belakang pada Mi Sun.
Mi sun mengucapkan terima kasih lalu suster juga memberi sedikit uang pada Mi Sun. Mi Sun sangat terharu dan bilang ia tidak akan melupakan kebaikan suster. lalu Mi sun berlari kabur dari Rumah Sakit.
Asisten Han Seung melapor pada In Sook kalau Mi sun kabur. In Sook sangat terpukul dengan berita itu. ada kekhawatiran yang sangat besar. ia pun melampiaskannya dengan minum-minuman.
Sambil berjalan sempoyongan, In Sook hampir terjatuh. Seung Jae memegang tangan In Sook untuk menahannya. In Sook melihat kearah Seung Jae dan kata-kata pria tua kembali terngiang (Jika dengan pria lain, kau akan mendapatkan anak laki-laki, jika tidak kau tak akan pernah mendapatkan anak laki laki). In Sook kembali mengambil Wyne namun dihalangi oleh Seung Jae. In Sook menolak akhirnya Seung Jae mencegahnya dengan kasar dan memanggil nama In Sook bukan dengan nyonya. In Soo akhirnya mengurungkan niatnya untuk kembali minum, ia duduk dan mengatakan pada Seung Jae untuk tidak menyebut namanya karena ia adalah istri bosnya. Seung Jae meminta maaf.
Seung Jae bersiap pergi, namun ia menghentikan jalannya karena In Sook bertanya padanya “Apakah suamiku sangat menakutkan? Ketika kau muda, kau dibesarkan seperti saudara.untuk orang seperti itu wanita yang kau cintaipun diambil, kaupun juga harus hidup dibawahnya. Dan aku harus hidup bersembunyi darinya dan kau tak peduli? Apa kau tak punya suatu kebanggaan? Apa kau frustasi? Tanya In Sook sinis. “Itu memang benar, aku tidak punya kebanggaan sejak awal, sebagai seseorang yang tumbuh tanpa orang tua, hanya orang dermawan yang mau membantu saya. Bahkan jika saya kehilangan wanita yang aku cintai, tidak ada yang bisa saya lakukan” jawab Seung Jae.
Usai mengatakan hal itu, Seung Jae meninggalkan In Sook, namun In Sook malah berdiri dan memeluk Seung Jae dari belakang. Seung Jae berusaha melepaskan pelukan In Sook kemudian ia berbalik, In Sook malah memeluknya, sekali lagi Seung Jae berusaha melepaskan pelukan In Sook, “Tinggalah bersamaku, aku ingin tinggal bersamamu” kata In Sook memohoni, mereka saling menatap, Seung Jae kemudian memeluk In Sook. Dalam pelukan Seung Jae, In Sook mengaingat kata-kata mertua dan pria tua peramal. Mertua : sudah 7 tahun kau tinggal disini,namun kau tak bisa melahirkan anak laki-laki.Pria tua peramal : Jika dengan pria lain, kau akan mendapatkan anak laki-laki, jika tidak kau tak akan pernah mendapatkan anak laki laki. Sementara itu Il Jong berada di ruang kerjanya sambil menatap alat tensi yang sering digunakan Mi Sun untuk memeriksa tekanan darahnya, Il Jong terlihat sedih dan cemas.
Seung Jae menemuai ibu Il Jong. ibu Il Jong bertanya tentang keadaan anak Mi Sun. ibu Il Jong mengetahui kalau Mi Sun kabur, Seung Jae mengatakan bahwa ia sudah mengirim orang mencari Mi Sun ke kampung halamannya dan mencari Mi Sun dimana ia sering terlihat, namun Seung Jae tidak menemukannya. ibu Il Jong terlihat sangat cemas “Perutnya pasti sekarang sudah besar” seru ibu Il Jong. “Aku akan mengerahkan lebih banyak orang untuk mencari Mi Sun, nyonya tidak perlu cemas”.kata Seung Jae. Seung Jae berniat pamit, namun sebelum ia pergi ibu Il Jong bertanya Seung Jae berada dipihak mana? Il Jong atau istrinya?apa tujuannya kau bekerja disini. Seung Jae cukup terkejut dengan perkataan ibu Il Jong, ia hanya dia.
Flashback :
(( In Sook mengatakan pada Seung Jae bahawa dia hamil, dan itu adalah anak mereka. In Sook akan mendapatkan anak laki-laki. Kau dan aku akan memberikan Il Jong anak laki-laki. ))
.“Aku bekerja untuk tuan Il Jong kata Seung Jae. ibu Il Jong mengganguk“Jangan halangi geraknya, itu akan lebih bagus jika kau dapat menemukan Mi Sun lebih dulu” kata ibu Il Jong. ibu Il Jong menyuruh Seung Jae untuk membawa kembali Mi sun dengan selamat namun di lain pihak In Sook menyuruh Seung Jae agar memastikan Mi Sun tidak kembali, bahkan menyuruhnya untuk melenyapkan anak yang Mi sun kandung. Dan dua-duanya mengatakan “Aku percaya padamu”..
Disebuah klinik seorang wanita tua pergi berobat, perawat hamil datang dan menyapanya. Perawat hamil besar itu ternyata Mi Sun. Mi Sun kemudian masuk keruang perawatan dan memberikan wanita tua suntikan. Tiba-tiba Seung Jae datang dan mengatakan pada dokter bahwa ia mencari perawat Kim Mi Sun, ia ingin berbicara tatap muka, tiba-tiba Mi Sun keluar dari ruang perawatan, Mi Sun terkejut dengan siapa yang ia lihat, begitupun Seung Jae, dengan spontan Mi Sun kabur berlari, anak buah Seung Jae mengejar. Sedangkan dokter berusaha menghalanginya.
Mi Sun berlari sambil memegang perutnya, ia mulai pucat dan kesakitan. Sementara itu Seung Jae terus mengejar Mi Sun.
Mi Sun kemudian berlari lagi dan bersembunyi di gudang, Seung Jae pun melihat gudang itu , namun tidak melihat Mi Sun, namun tiba-tiba perut Mi Sun sakit dan ia merintih kesakitan, Seung Jae mendengarnya dan curiga dengan gudang itu, ia kemudian kembali kegudang, ia menemukan Mi Sun sedang kesakitan memegang perutnya. Mi Sun memohon pada Seung Jae untuk untuk menyelamatksendiri.annya.
Sementara itu dirumah keluarga Goo, In Sook terlihat senang karena akan melahirkan bayi laki-laki,.
Seung Jae membawa Mi Sun ke klinik, dokter membantu Mi Sun berbaring.
Diwaktu yang sama keluarga Goo sedang makan bersama, “Ibu, saudarakau perempuan atau laki-laki?tanya Ja Kyung, “Kalau makan jangan bicara, aku bisa sakit” Kata nenek Ja Kyung. “laki-laki” jawab In Seok, Ja Kyung tertawa senang. Tetapi tidak dengan ibu Il Jong dan Il Jong, “Jangan katakan omong kosong, bagamana kau tahu? tanya ibu Il Jong, “Aku tahu dengan pasti, kali ini tidak akan salah, pasti laki-laki” ucap In Seonk yakin. . Sementara itu ibu Il Jong merasa ada yang aneh.
Diklinik, Mi sun berusaha melahirkan dibantu dokter, setelah berjuang keras akhirnya Mi sun melahirkan seorang bayi laki-laki suara bayi itu terdengar oleh seung Jae.
Dokter membawakan bayi Min Su, ia terlihat sangat bahagia, “Orang-orang itu masih ada di luar” kata dokter, senyum Mi Sun langsung memudar.
Mi Sun membungkus bayinya dengan selimut, ia berencana meninggalkan tempat itu . Ia berpamitan pada dokter dan berterima ksih dengan semua bantuan yang telah ia berikan, dokter menghalangi Mi Sun pergi karena ia baru melahirkan, namun Mi sun bersikeras pergi. . Mi Sun kabur lewat pintu belakang.
Mi Sun pergi dengan hati-hati, ia mengendap-endap agar tidak ketahuan, namun di tengah jalan ia bertemuSeung Jae. Mi Sun sangat terkejut. “Kau tidak dapat membawanya, dia bagian dariku” kata Mi Sun terbata-bata. “Kumohon, berpura-puralah tidak melihatku, aku akan melakukan semua yang kau katakan” kata Mi Sun memohon. “Jangan perlihatkan mukamu dihadapan Il Jong samapi kau mati, berjanjilah untuk pergi bersembunyi, jika kau melanggar, kau akan mati begitu juga bayimu ” kata Seung Jae. Mi Sun mengangguk. Seung Jae kemudian membiarkan Mi Sun pergi. Mi sun pergi sambil menangis.
In Sook berada di halaman rumah sambil melihat batapa besarnya rumahnya. “Ini semua akan menjadi milikmu” kata In Sooksambil mengusap perutnya. “Aku akan menjagamu jadi tidak akan ada orang tang mengambil jalanmu”.
Mi Sun pergi ke stasiun, dikereta ada seorang ibu-ibu yang menanyakan nama anak Mi Sun, Mi Sun menamai anaknya dengan Tak Goo, nama itu adalah pemberian Il jong ketika Mi Sun masih berada dirumah keluarga Goo. Mi Sun teringat ketika Il Jong berkata demikian. Tak menyimbolkan puncak, dan Gu menyimbolkan menyelamatkan. Kereta mulai berjalan, Mi Sun memandangi Tak Goo sambil tersenyum.
Beberapa tahun kemudian…..
Suka Liat Tag Goo kecil |
Mi Sun mengejar anak laki-laki sambil membawa sikat besar, “Tak Goo, kau tidak bisa melakukan itu, kau terlalu besar untuk ngompol ditempat tidur” kata Mi Sun marah. “Sudah kukatakan jangan terlalu minum banyak ketika mau tidur” kata Mi Sun sambil mengejar Tak Goo. “Aku haus, jadi apa yang harus ku lakukan?” kata Tak Goo membela diri. Mi Sun melemparkan sesuatu pada Tak Goo dan akhirnya setelah kejar-kejaran Tak Goo tertangkap. Mi Sun menarik baju Tak Goo.
Tiba-tiba dari arah rumah terdengar seorang ibu-ibu yang datang bersama suami dan anaknya berkata. “Mi Sun mengapa pagi-pagi begini kau sudah membuat keributan?. Mi Sun kemudian melepaskan tarikan bajunya Tak Goo. Ibu itu mengatakan jika Mi Sun tidak bisa menghukum Tak Goo seperti ini jika ia ngompol, Mi Sun meminta maaf. suami ibu itu kemudian berpamitan untuk pegi ke kantor. Sebelum masuk rumah anak ibu itu mengejek Tak Goo dengan menjulurkan lidahnya. Tak Goo hanya bisa mengumpat. “Jika ia bukan anak pemilik rumah, aku akan menarik seluruh rambutnya". Mendengar hal itu Mi Sun mentoyor Tak Goo kemudian menyuruh Tak Goo untuk pergi ke sungai untuk mencuci celananya yang kena ompol, disepanjang jalan ia di pukulin sama ibu-ibu dijalan .
Ditepi sungai Tak Goo bertemu seorang gadis cantik, gadis itu melihat celananya, Tak Goo dengan sigap menutupinya dengan tempat cuci yang ada dikepalanya.
cinta pertama Tag Goo ne |
Setelah mengetahui Tak Goo dibelakangnya ia gugup. “Baiklah, aku memang ngompol tapi aku tidak eek dicelana. Jika kau terus berbohong akan tumbuh rambut di lubang bokongmu”. Kata Tak Goo menakuti. Anak itu kemudian melihat bokongnya. Tak Goo menyuruhnya untuk menghapus namun anak itu menolak. “Kenapa??”Tanya Tak Goo. Sambil berteriak pada Tak Goo ia mengatakan karena kau tukang ngompol dan eek dicelana.
Anak itu berlari kabur, Tak Goo mengejarnya. Tak Goo memukuli anak itu, ibu anak itu tiba-tiba keluar rumah, ia terkejut melihat anaknya dan Tak Goo berkelahi. Ibu anak itu memukul Tak Goo dengan payung dan berusaha menghentikan perkelahian mereka. Ibu anak itu memarahi Tak Goo karena membuat hidung anaknya berdarah, ia berkali-kali mentoyor Tak Goo (ku hitung 5 kali). Mi Sun datang, ia tak mengerti apa yang terjadi, akhirnya ibu itu menjelaskan ulah anaknya. Ibu itu kembali mentoyor Tak Goo dihadapan Mi Sun.
“Hey kau..‼ seru Mi Sun berteriak, ibu itu menghentikan toyorannya pada Tak Goo. Mi Sun mengambil sapu dan mengarahkannya pada ibu itu. Tak Goo berlari menghindari Mi Sun, Mi Sun mengejarnya. Tak Goo tertangkap ia memohon ampun kepada Mi Sun. Alih-alih memukul Tak Goo, Mi Sun malah menanyakan keadaan Tak Goo, Tak Goo bingung kenapa ibunya tidak menghukumnya, ibunya malah membelanya namun pura-pura ingin menghukumnya. “Apa kau tipe anak yang memukul semua orang? Tanya Mi Sun. “Tidak” Jawab Tak Goo, “Kau hanya memukul orang-orang yang layak mendapatkannya bukan? Tanya Mi Sun. Tak Goo terkejut karena Mi Sun tahu itu. “Tapi, jika kau tetap memukulnya, jadikanlah itu pukulan terakhir” kata Mi Su menasehati. Kemudian Mi Sun membawa Tak Goo pulang.
Dirumah keluarga Goo, “Ma Joon belum juga siap? Tanya Nenek . “Ibu sedang memanggilnya” kata Ja Rim anak kedua Il Jong. “Mengapa dia begitu lama?” Tanya Nenek marah-marah. “Sebenarnya, Ma Joon mengunci pintunya lagi, nenek” katanya lagi.Il Jong berpamitan, ia akan menunggu diluar.
In Sook berusaha membujuk Ma Joon untuk keluar, namun Ma Joon menolak, ia mengatakan benci jika ia harus pergi ke pabrik roti. Nenek datang kekamar Ma Joon namun ia tetap nolak keluar. Akhirnya nenek Goo menyuruh Ja Kyung untuk memanggail Seung Hae untuk mendobrak pintu. Akhirnya Ma Joon keluar, ia masih mengenakan baby doll. Nenek Goo memarahi Ma Joon habis-habisan, namun Ma Joon sepertinya cuek aja. Sedangkan In Sook hanya bisa diam. Nenek Goo menyuruh Ma Joon untuk segera berpakaian karena ayahnya telah menunggu. In Sook mengejar mertuanya, “Ibu, tidak kah kau terlalu keras pada Ma Joon? bukan kah dia cucu laki-lakimu. Kata In Seok. “Karena dia cucuku, makanya aku melakukakan itu” jawab nenek Goo. Nenek Goo merasa In Sookmendidik Ma Joon dengan baik, ia menyindir In Seok. “Seorang anak akn tergantung dengan cara didik orang tuanya, dia keras kepala sepertimu” sindir nenek Goo sambil meninggalkan In Seok. Sedangkan In Sookhanya diam terpaku.
Ja Kyung membantu Min Ju berpakaian. Ia menasehati adiknya untuk tidak melawan karena dirumah ini kita tidak bisa melakukan apa yang kita inginkan. Ja Rim mengatakan nenek kasar padanya karena Ma Joon tidak mau ke pabrik, seharusnya Ma Joon bersyukur pergi ke pabrik, karena Ja Kyung sebenarnya sangat ingin kesana namun ayahnya melarangnya karena Ja Kyung seorang perempuan.
In Sook mengantar Ma Joon kebawah, Seung He membantu Min Ju memperbaiki dasinya namun Ma Joon tidak berkenan. Ma Joon masuk ke mobil, “Kau terlambat” kata Il Jong tidak simpatik.
Tak Goo dan temannya pulang dari sekolah mereka bernyanyi sepanjang jalan, tiba-tiba Tak Goo mencium bau roti yang baru saja dipanggang. Ia dan temannya berlari kea rah toko roti. Mereka berdua sangat ingin memakannyanamun mereka tidak punya uang. Penjual toko keluar dan mengusir mereka. Namun Tak Goo dan teman-temannya kembali lagi untuk melihat rotinya lagi, tiba-tiba Kim Man Hee datang, ia pamer pada Tak Goo, dimana Man Hee sedang makan roti. Tak Goo dan temannya memandang iri.
Man He membawa Tak Goo dan teman2nya kepabrik ayahnya bekerja yang juga merupakan pabrik bapaknya Tak Goo. Man He mengatakan bahwa didalam pabrik terdapat banyak sekali roti, tidak hany ratusan namun sampai ribuan. Tak Goo dan teman2 terkejut tak percaya. “Jika kau berbohong maka bokongmu akan ditumbuhi rambut” kata Tak Goo mengancam. “Aku tidak berbohong, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri” jawab Man Jee. “Jika rotinya sangat banyak bisakah kita mencobanya?”Kata salah satu teman Tak Goo. “Mulai sekarang ikutkan aku bila kalian sedang bermain” pinta Man He, Tak Goo berpikir sejenak kemudian menyetujuainya. “ikutkan aku juga ketika kalian pergi ke restaurant untuk mencium bau makanan enak” pinta Man He lagi. Tak Goo menyetujuinya, namun teman Tak Goo menolak. “Tidakkah kalian ingin mencicipi krim roti? Kata Man He membujuk. Mereka semua kemudian melihat tumpukan roti yang ada di depannya.
Man He mendekat ke pabrik bersama Tak Goo. “Kau kesini untuk bertemu manager Uhm Gi Sul?tanya seorang karyawan. “Ya, dia ayahku” jawab Man Hee. Karyawan itu akhirnya memberikan jalan pada mereka berdua. Setelah Tak Goo masuk pabrik, ia begitu takjub melihat proses pembuatan roti, Tak Goo sampai melongo. Man He memanggil Tak Goo namun ia tidak menghiraukan, akhirnya Man He menariknya.
Di gudang penyimpanan roti yang sudah jadi, Man He mengajari Tak Goo untuk mengambil roti sesukanya. Kemudian ia mengambil roti dan dimasukkan kedalam tas mereka. Sementara itu Il Jong dan Ma Joon dalam perjalanan menuju pabrik.
Man He dan Tak Goo keluar mengendap2 sambil membawa banyak roti. (haha sampai2 ditaruh di baju). Ayah Man He mengenali mereka. Mereka berdua berbalik, ayah Man He melihat mereka berdua telah mencuri roti. Man He menyuruh lari. Ayahnya mengejarnya. Man He tersandung dan roti yang ia bawa jatuh semua, diarah yang sama mobil Il Jong melaju kencang dan hampir menbraknya. Melihat hal itu Tak Goo malah berlari kearah Man He untuk melindunginya. Mobil Il Jong meng rem mendadak. Sedangkan ayah Man He berteriak sambil menutup matanya.
Seung He keluar dari mobil dan menanyakan keadaan mereka. Il Jong dan Ma Joon keluar dari mobil. “Sepertinya mereka pencuri roti” kata Ma Joon. Tak Goo dan Man He hanya bisa tertunduk.
padahal itu anak kandungnya loh,. |
. “Apa kalian mencuri? Tanya Il Jong. “Ya benar” jawab Tak Goo, Man He tak habis pikir mengapa Tak Goo mengaku. “Manager Han, lapor polisi” pinta Il Jong.
Mendengar hal tu Tak Goo sangat terkejut sementara Ma Joon tertawa sinis.
Mereka Mirip jg yah.. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar